Bagaimana di zaman dahulu pertama kali seseorang diketahui mengidap diabetes?
43, Rumantir, Guru - Umum
22 June 2024 dijawab oleh
dr. Roy Panusunan Sibarani, - Sp.PD-KEMD
Tag :
#sejarahdiabetes #diabetes
Pengetahuan dan pemahaman tentang diabetes telah berkembang secara signifikan sejak zaman kuno. Berikut adalah gambaran mengenai bagaimana diabetes pertama kali diketahui dan didiagnosis sepanjang sejarah:
1. Zaman Kuno:
-
Mesir Kuno (1550 SM):
-
Papyrus Ebers, sebuah dokumen medis Mesir kuno, menggambarkan kondisi yang mirip dengan diabetes, menyebutkan gejala sering buang air kecil (poliuria).
-
India Kuno (500-400 SM):
-
Dalam teks medis India kuno, seperti Ayurveda, diabetes dikenal sebagai "Madhumeha" yang berarti "kencing manis". Para tabib menyadari bahwa air seni penderita menarik semut, yang menunjukkan adanya gula dalam air seni.
2. Zaman Yunani dan Romawi:
-
Yunani (sekitar 100 SM):
-
Aretaeus dari Cappadocia menggambarkan kondisi "diabetes" sebagai penyakit yang menyebabkan tubuh mengeluarkan cairan berlebihan. Ia menggambarkan penderita mengalami penurunan berat badan yang drastis dan sering buang air kecil.
-
Galen (130-200 M):
-
Galen, seorang dokter Romawi, mengetahui tentang diabetes tetapi menganggapnya sebagai penyakit langka. Ia lebih fokus pada gejala-gejala yang terlihat seperti sering buang air kecil dan rasa haus yang berlebihan.
3. Zaman Pertengahan dan Renaisans:
-
Abad Pertengahan:
-
Pada periode ini, pemahaman tentang diabetes tetap terbatas, tetapi pengamatan bahwa air seni penderita diabetes manis dan menarik semut terus berlanjut.
-
Thomas Willis (1674):
-
Willis, seorang dokter Inggris, mencatat rasa manis dalam air seni pasien diabetes, yang dia gambarkan sebagai "madu".
4. Periode Modern Awal:
-
Matthew Dobson (1776):
-
Dobson membuktikan bahwa air seni dan darah penderita diabetes mengandung gula. Ini adalah langkah penting dalam memahami sifat kimia diabetes.
5. Abad ke-19 dan Awal Abad ke-20:
-
Penemuan Insulin (1921):
-
Frederick Banting dan Charles Best menemukan insulin, yang memungkinkan pengobatan diabetes tipe 1 dan mengubah prognosis penyakit ini secara dramatis.
Metode Diagnostik Awal:
-
Observasi Klinis:
-
Sebelum adanya teknologi laboratorium, diagnosis diabetes terutama didasarkan pada observasi gejala klasik seperti poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (rasa haus yang berlebihan), dan penurunan berat badan.
-
Tes Air Seni:
-
Metode awal termasuk mencicipi atau mencium air seni untuk mendeteksi rasa atau bau manis yang menunjukkan adanya gula.
Kemajuan Diagnostik Modern:
-
Tes Kimia:
-
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, tes kimia untuk mendeteksi glukosa dalam air seni mulai dikembangkan.
-
Tes Darah:
-
Pengukuran kadar glukosa dalam darah menjadi standar emas untuk diagnosis diabetes. Tes darah dapat memberikan hasil yang lebih akurat dan membantu dalam pengelolaan penyakit.
Kesimpulan:
Pemahaman tentang diabetes telah berkembang pesat dari deskripsi awal gejala hingga penemuan pengobatan yang efektif. Dari observasi klinis sederhana hingga tes laboratorium yang canggih, perjalanan diagnosis diabetes mencerminkan kemajuan dalam ilmu kedokteran dan teknologi. Penemuan insulin pada awal abad ke-20 adalah salah satu pencapaian terbesar yang telah menyelamatkan jutaan nyawa dan mengubah cara kita mengelola diabetes.